Review & Spoiler The Good Son – Jeong You Jeong



Halo sobat buku, akhirnya bisa update lagi setelah sekian abad haha.. karena masih dirumah aja jadi punya banyak waktu luang dan karenanya aku memutuskan untuk membaca buku lagi. Kali ini aku akan bahas The Good Son, novel thriller terjemahan dari Korea yang ditulis oleh Jeong You Jeong, katanya penulis ini dapet predikat sebagai ‘Stephen King nya Korea’ disalah satu postingan instagram sebuah penerbit buku. Plus ada label International Bestseller, siapa yang tidak tertarik melihat godaan itu? Haha.. aku adalah salah satu yang tertarik oleh trik marketing tersebut.

Oke langsung saja, tokoh utama dalam buku ini bernama Yu Jin, sudut pandang pertama diceritakan oleh dirinya, dibuka dengan adegan ia bangun tidur, tubuhnya penuh darah yang sudah mengering, dan saat ia menuruni tangga, ia menemukan sang ibu tergeletak dilantai dengan leher tergorok, mata terbuka dan mulut menganga. Apa Yu Jin panik? Tentu saja, tapi dia tidak ceroboh. Dalam situasi tersebut, Yu Jin mencoba mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi, masalahnya ia tidak mengingat hal janggal tentang kejadian tadi malam saat ia menyelinap keluar rumah untuk jogging. Yu Jin hanya mengingat sepenggal cerita.

Setelah mencari tahu, Yu Jin mendapat ingatannya kembali dan ternyata semua petunjuk mengarah pada dirinya, dalam ingatannya yang kembali, Yu Jin lah sang pembunuh. Ibunya marah serta kecewa pada Yu Jin karena sang ibu menyaksikan Yu Jin membunuh wanita muda dijalan. Jadi kronologinya adalah Yu Jin keluar rumah, ber-jogging, ia mulai menyukai hobinya yang memacu adrenalin yaitu mengikuti wanita, siapapun itu, yang berjalan pulang melewati jalanan sepi disekitar rumahnya, ia menyukai perasaan saat orang yag diikutinya merasa takut. Tadinya hanya sebatas itu. Yu Jin tak pernah melakukan hal lain namun malam itu, entah kenapa saat wanita itu tahu keberadaannya, Yu Jin menarik rambut wanita itu lalu menggoroknya dibelakang tiang lampu yang gelap. Kejadiannya amat cepat. Saat itulah sang ibu memanggilnya. Tahu sang ibu berada di sana, Yu Jin berlari sekuat tenaga untuk pulang. Saat berada dirumah, ibu Yu Jin mengkonfrontasi dan hal itu yang membuat kesabaran Yu Jin hilang lalu menggorok sang ibu juga.

Sejak kematian kakak dan ayahnya, Yu Jin divonis epilepsi, namun belakangan ia tahu bahwa dirinya tidak menderita penyakit tersebut, Epilepsi hanya kedok yang digunakan ibu Yu Jin untuk memberinya obat, untuk apa obat tersebut jika Yu Jin sama sekali tidak memiliki penyakit? Yu Jin pun mencari tahu motif ibunya, dari kecil ia selalu diawasi, tidak seperti anak yang lain, ia juga sangat menderita dengan efek samping dari obat yang selalu ia konsumsi. Telinganya selalu berdenging, kepalanya sakit, dan tubuhnya juga sakit. Sekali waktu ia tidak meminum obatnya, Yu Jin justru merasa normal namun karena hal tersebut juga, ia jadi bersemangat untuk hal-hal yang tidak normal hingga akhirnya ia bisa membunuh tanpa rasa penyesalan dan tanpa rasa bersalah. Di ending Yu Jin tahu jika dirinya adalah predator, dirinya berada di tingkat tertinggi dari komunitas psikopat. Alasan tersebut lah yang menjadi motif ibunya selalu memberi Yu Jin obat meskipun efek sampingnya menyakitkan.

Yu Jin pun tahu bahwa, dirinya lah penyebab kematian sang kakak saat umurnya masih kecil. Lalu siapa yang memberikan predikat predator padanya? Orang itu adalah Bibinya / adik ibu Yu Jin yang berprofesi sebagai dokter.

Saat kejadian sang kakak meninggal, ibu Yu Jin menyaksikan Yu Jin mendorong kakaknya sendiri dari atas mercusuar karena kesal dirinya kalah bermain saat itu, namun ibu Yu Jin menutupi hal tsb dari polisi karena merasa tidak bisa kehilangan Yu Jin jika ia berbicara jujur. Dari kejadian itu, Ibu Yu Jin membawanya berkonsultasi dengan sang bibi. Yu Jin menjalani serangkaian tes psikologi dan pada akhirnya sang bibi mengatakan pada ibunya bahwa Yu Jin berbahaya.

Untuk menutupi kematian sang ibu, pada akhirnya Yu Jin membunuh bibi dan juga saudara angkatnya yang bernama Hae Jin lalu ia meloloskan diri dan berpindah-pindah tempat lalu ditutup dengan dirinya yang kembali ke Gundo (tempat tinggal terjadi pembunuhan) setelah beberapa tahun. Ia kembali menjadi pemangsa yang menunggu dalam gelap dijalan sepi itu.

End

Buku ini lumayan rekomen sih, gak nyangka aja gitu bahwa yang cerita adalah si pembunuh, awalnya aku kira Yu Jin dijebak tapi ternyata dia memang si pembunuh. Kesan-kesan ku membaca novel ini adalah, “oh gitu ya pemikiran psikopat”. Untuk alur dari bukunya sendiri, maju mundur, dan novel  ini disajikan seakan-akan Yu Jin sedang bercerita kepada kita langsung. Kaya ngebaca diary, tapi menurutku atmosfer kengeriannya kurang kerasa, kejutannya kurang greget. Untuk ceritanya sangat mendetail, mulai dari barang apa yang ada disebuah ruangan, atau jarak dari gedungnya ke observatorium, di informasikan semua. Segitu aja mungkin kesan-kesanku.

Jangan lupa untuk membeli bukunya juga untuk mendukung sang author ya, See you next time :D




No comments:

Post a Comment

Review & Spoiler Giselle - Akiyoshi Rikako

Henloo!! Long time no see