Review and Spoiler The Power of Habbit - Charles Duhigg




Halo sobat buku, apa kabar? Semoga tetap dalam kondisi baik ya? aamiin. Review kali ini datang dari sebuah buku nonfiksi berjudul The Power of Habbit dari Charles Duhigg. Hampir sama seperti buku motivasi lainnya, di dalam buku ini terdapat penggalan-penggalan kisah dari berbagai sumber terkait tentang kebiasaan, dari mulai contoh kasus sampai penelitian. Banyaknya sih lebih ke penelitian. Sebagai pembaca, kita dibeberkan tentang kumpulan penelitian yang pernah didokumentasikan oleh scientist tentang pengaruh kebiasaan.

Daftar isi:

Bagian Satu
1. Lingkar Kebiasaan, Bagaimana Kebiasaan Bekerja
2. Otak yang Mengidam, Bagaimana Menciptakan Kebiasaan Baru
3. Aturan Emas Perubahan Kebiasaan, Mengapa Perubahan Terjadi

Bagian Dua
4. Kebiasaan Kunci, atau Balada Paul O'Neill. Kebiasaan Mana yang Paling Berarti.
5. Starbucks dan Kebiasaan Sukses. Ketika Kekuatan Tekad Menjadi Otomatis.
6. Kekuatan Krisis. Bagaimana Para Pemimpin Menciptakan Kebiasaan Melalui Ketidaksengajaan dan Kesengajaan.
7. Bagaimana Target Tahu Apa Yang Anda Inginkan Sebelum Anda Sendiri Tahu, Ketika Perusahaan Memperkirakan (dan Memanipulasi) Kebiasaan.

Bagian Tiga
8. Gereja Saddleback dan Boikot Bis Montgomery, Bagaimana Pergerakan Terjadi
9. Neurologi Kehendak Bebas, Apakah Kita Bertanggungjawab Atas Kebiasaan Kita?

Gimana? banyak yah? buku ini cukup tebel dan masalahnya adalah buku ini nonfiksi. Aku gak terlalu kuat buat baca buku selain fiksi, butuh perjuangan menyelesaikan buku ini dan akhirnya selesai juga jadi bisa membagikan review beserta spoiler kepada kalian. Aku gak akan ngulas semua dari daftar isi yang ada, mungkin hanya beberapa contoh kasusnya saja, soalnya banyak banget hehe. Disini aku akan bahas poin yang pertama dari daftar isi diatas, yaitu poin 1. Lingkar Kebiasaan.


Bagian ini dimulai dengan kisah Eugene Pauly, seorang pria paruh baya yang terkena virus di otaknya, sebagian otaknya digerogoti oleh virus tersebut yang menyebabkan kerusakan sehingga membuat dia amnesia. Dokter tak bisa berbuat banyak, hanya obat-obatan yang menopang Eugene tetap hidup dan melawan virus-virus diotaknya, ia sempat koma selama kurang lebih satu Minggu namun kemudian kembali sadar tapi Eugene tidak bisa mengingat hari atau peristiwa yang dialaminya bahkan dalam hitungan menit. Ia bahkan tak bisa mengenali dokter-dokter dirumah sakit yang sebenarnya sudah sering ia temui. Suatu hari istri Eugene meminta bantuan pada seorang peneliti untuk mengobati suaminya, dilakukan lah sebuah penelitian pada Eugene. Dalam penelitian tersebut, mengungkapkan jika sisa ingatan Eugene adalah suatu kebiasaan lama yang masih tersimpan. Hal itu terlihat pada saat Eugene tiba-tiba hilang dari rumah namun kemudian Eugene bisa kembali dengan selamat. Saat ia ditanyai sang peneliti, Dimana Eugene tinggal? Eugene bilang ia tidak tahu. Secara logika, bagaimana bisa kau tidak tahu dimana rumahmu tapi kau tahu jalan pulang? Hal itu mengungkapkan jika kebiasan yang terus menerus sama, akan menjadi sesuatu yang otomatis. Tanpa perlu berfikir, kita bisa bertindak sesuai kebiasaan yang sudah bertahun-tahun kita kerjakan dan Eugene menunjukan hal itu meskipun otaknya rusak, ia berprilaku sama setiap harinya. mengubah-ubah chanel televisi, memakan makanan yang sama meskipun ada makanan lain yang lebih enak. Penelitian lain dilakukan padanya, ia diminta untuk menggambar denah rumahnya tapi ia tidak bisa namun kesehariannya menunjukan jika ia bisa berjalan sendiri ke arah dapur, toilet dan ruang tamu. sekali lagi, bagaimana bisa seseorang yang tidak dapat menggambar denah rumahnya mengingat toilet, dapur dan ruang tamu? kembali lagi, itu semua dijalankan oleh kebiasaan yang berulang, kebiasaan yang tertanam cukup lama. Eugene juga menjalani penelitian kecerdasan namun ia terbukti tidak bisa mengingat apapun yang ia lakukan diatas satu menit. 

Dasar dari lingkar kebiasaan adalah: tanda > rutinitas > ganjaran. 

Penjelasan kenapa Eugene bisa pulang ke rumah meski ia tidak tahu dimana rumahnya adalah tanda-tanda yang ada, contohnya pohon-pohon tertentu disudut jalan atau letak kotak-kotak pos tertentu tetap konsisten saat ia pergi keluar. Jika saja ada dari tanda-tanda tersebut hilang, dijamin ia tidak akan bisa pulang. 

Kebiasaan membantu Eugene melewati harinya namun lambat laun kebiasaan itu pula yang menjadi bumerang baginya. Karena kebiasaan lamanya sering menonton tv selama berjam-jam ia jadi kurang gerak dan menyebabkan suatu hari terkena serangan jantung namun Eugene sangat berjasa bagi bidang penelitian ilmiah. Citra-citra otaknya diteliti dibanyak lab-lab dan membuat banyak peneliti kagum. 

Oke itu salah satu kisah yang ada di buku ini, inti dari kebiasaan tentu saja gak sesimpel yang aku tulis diatas, masih banyak yang membuat kagum dan susah dijelaskan. Buku ini sangat aku rekomendasikan bagi kalian. Pengetahuan baru yang keren bagiku, Bagian yang berkesan bagiku dibuku ini ada pada penjelasan mengapa pepsoden begitu laku di Amerika padahal kebiasaan warga disana tak suka menyikat gigi kala itu, Bagaimana sebuah supermarket bernama Target memanfaatkan identitas konsumennya dalam pemasaran mereka, dan juga bagaimana sebuah kasus pelaku pembunuhan dibebaskan karena terbukti tidak bersalah berdasarkan penelitian pada otaknya. Gak sia-sia deh beli buku ini, seriusan. Meskipun butuh berlulan-bulan membacanya haha.. males aku tuh wkwk. Tapi inilah cara biar otak gak karatan. 

Oke, segitu saja dari aku, see you next time dengan review dan spoileran lagi :D 
















No comments:

Post a Comment

Review & Spoiler Giselle - Akiyoshi Rikako

Henloo!! Long time no see